Teori Kebenaran James
James menggunakan meliorismenya untuk menilai kebenaran rasionalisme dan empirisme, james menerima tough minded karena ada yang sesuai dengan pragmatismenya, yaitu empirisme. Ia juga menerima tender minded karena watak pragmatisme menerima kehadiran agama. Disisni mudah sekali melihat kelemahan James, ia telah dipengaruhi oleh postulatnya bahwa agama perlu bagi manusia, karena agama membuat orang lebih baik. Jadi ada kekurangan jujuran dalam filsafat James. Mengapa kurang jujur karena ia subyektif.
Kebenaran itu ada bermacam-macam. Ada kebenaran yang dapat diuji secara empiris, ada kebenaran yang dapat diuji secara logis (akliah), bahkan ada kebenaran yang dapat diuji dengan kekuatan rasa (hati, dlamir, intuisi, moral, iaman). Memehami james disini semakin sulit karena dengan pragmatisme juga ia menyatakan bahwa agama perlu bagi manusia, padahal dalam agama banyak kebenaran yang tidak dapat diuji dalam pengalaman fisik.
James menggunakan meliorismenya untuk menilai kebenaran rasionalisme dan empirisme, james menerima tough minded karena ada yang sesuai dengan pragmatismenya, yaitu empirisme. Ia juga menerima tender minded karena watak pragmatisme menerima kehadiran agama. Disisni mudah sekali melihat kelemahan James, ia telah dipengaruhi oleh postulatnya bahwa agama perlu bagi manusia, karena agama membuat orang lebih baik. Jadi ada kekurangan jujuran dalam filsafat James. Mengapa kurang jujur karena ia subyektif.
Kebenaran itu ada bermacam-macam. Ada kebenaran yang dapat diuji secara empiris, ada kebenaran yang dapat diuji secara logis (akliah), bahkan ada kebenaran yang dapat diuji dengan kekuatan rasa (hati, dlamir, intuisi, moral, iaman). Memehami james disini semakin sulit karena dengan pragmatisme juga ia menyatakan bahwa agama perlu bagi manusia, padahal dalam agama banyak kebenaran yang tidak dapat diuji dalam pengalaman fisik.
0 komentar
Posting Komentar