Selasa, 17 Januari 2012

Tentang Jiwa Menurut Plotinus

Tentang Jiwa Menurut Plotinus
Untuk mengetahui pemikiran Plotinus, kita harus memahami filsafatnya tentang jiwa. Menurutnya jiwa adalah sesuatu kekuatan ilahiah; jiwa merupakan sumber kekuatan. Alam semesta berada di dalam jiwa dunia. Jiwa tidak dapat dibagi secara kuantitatif karena jiwa itu adalah sesuatu yang satu tanpa dapat dibagi. Alam semesta ini merupakan unit-unit yang merupakan tidak dapat dibagi. Jiwa setiap individu adalah satu, itu diketahui dari kenyataan bahwa juwa itu ada disetiap tempat dibadan, bukan sebagian disana dan sebagian disini pada badan. Kita tidak dapat mengatakn bahwa jiwa Anda sama dengan jiwa Saya, berarti jiwa hanya satu, jiwa itu individual.
Pada Plotinus kita dapat juga ajaran reinkarnasi, sama dengan Plato, ia menganut paham bahwa jiwa telah ada sebelum badan lahir, jiwa itu immortal. Reinkarnasi ditentukan oleh tindakan kita selama hidup di dunia. Jiwa tang bersih tidak ada lagi ikatannya dengan dunia, ia akan kembali menyatu dengan Tuhan. Jiwa yang kotor harus hidup kembali kedala kehidupan yang lebih rendah seperti pada orang jahat, pada hewan, ataupun pada tumbuhan, sesuai dengan tingkatan kejahatan jiwa tersebut.
Jiwa yang jahat harus dihukum. Perintah hokum adalah yang salah harus dihukum. Mula-mula disiksa, lama kelamaan akan diangkat ke surga. Jadi neraka idak kekal bagi jiwa. Tempat hukuman jiwa adalah diikatan pada tubuh, jadi reinkarnasi perlu sebagai hukuman. Jiwa yang bersih yang tidak ada sisa-sisa tubuh di dalamnya, akan menyatu dengan tuhan. Dia suci di dalam kesucian (Mayer:327)
Jiwa yang rendah itu ingatannya kepada teman-teman, istri, anak, kampong halaman. Ini adalah ingatan yang rendah. Jiwa yang tinggi haruslah lupa penuh pada segala sesuatu yang sifatnya rendah. Dia selalu ingat pada yang tinggi. Dalam hal ini seharusnya manusia membuang semua kemauan dan ingatan pada sesuatu kecuali pada yang Esa itu. Bila jiwa ingin mencapai ketinggian ia harus membuang ungatannya yang lain, jiwa yang tinggi ialah jiwa yang tidak mengingat apa-apa kecuali yang Tinggi

0 komentar

Posting Komentar